.

Selasa, 02 April 2013

Me, my son & Cochlear Implant

Sangat menyedihkan bagi orang tua yang mempunyai anak dengan keadaan yang tidak sempurna. Adapun rasa sedih, marah dan bersalah ataupun malu berkecamuk di dalam hati. Perasaan itu tidaklah mudah untuk dihilangkan ataupun dilupakan. Tapi apa daya…..itulah yang diberikan Tuhan kepada kita. Ia mempercayakan kepada kita, karena Ia tahu bahwa kitalah yang sanggup merawat “anugerah” dariNya.

Itulah yang kualami ……

Pada waktu anak saya, Jovan berumur 9 bulan, saya membawanya ke seorang dokter THT di Balikpapan, Kalimantan Timur. Karena pada waktu itu saya tinggal di Balikpapan, suami saya lahir di Balikpapan.

Dokter menyarankan saya untuk membawa anak saya ke RSCM untuk diperiksa. Karena pada waktu itu dokter memeriksanya dengan membuat bunyi – bunyian yang gaduh dengan piring aluminium yang diketuk dengan sendok. Tetapi Jovan tidak membuat reaksi seperti terkejut ataupun tertarik kepada suara ribut tersebut.

Kemudian saya membawa dia ke Jakarta. Kami menemui Prof. Dr. Hendarto Hendarmin, seorang dokter THT, beliau menyarankan Jovan untuk dirujuk ke RSCM guna pemeriksaan EEG dan BERA.
Akhirnya kami membawa dia ke RSCM… sambil berharap bahwa tidak ada masalah dengan pendengaran anak saya. Tetapi Tuhan mempunyai kehendak lain. Ternyata Jovan dinyatakan kehilangan pendengaran sampai kurang lebih 110 – 115 decibles.

Pada waktu itu, saya merasa sangat sedih, kasihan, marah dll. Tapi tidak tahu siapa yang harus disalahkan. Saya merasa bersalah karena saya telah melahirkan dia dengan kekurangan tersebut, sehingga dia harus mengalami ketidaksempurnaan ini. Saya tidak bisa membayangkan apa yang dia rasakan selama ini – 9 bulan sejak kelahirannya- yang ternyata dia tidak mendengar suara apapun.
Setelah itu kembali saya membawa dia untuk menemui Prof. Dr. Hendarto Hendarmin. Saat itu kembali beliau menyarankan saya untuk menemui Ibu Rini seorang pengurus Yayasan Rumah Siput Indonesia. Dan saya pun mengikuti saran beliau untuk menemui Ibu Rini.

Ibu Rini sendiri mempunyai pengalaman yang sama seperti saya, beliau mempunyai anak perempuan yang sekarang berusia sekitar 11 – 12 tahun yang mempunyai kasus seperti Jovan. Sembari sharing pengalaman dan memberikan nasehat, beliau menyarankan agar Jovan menggunakan alat bantu dengar selama kurang lebih 3 bulan dan menjalankan pelatihan yang dinamakan Audio Verbal Therapy (AVT). Setelah itu menjalankan pemerikasaan kembali untuk mengetahui seberapa besar manfaat alat bantu dengar ini dalam membantu pendengaran Jovan.

Akhirnya 3 bulan pun berlalu. Tibalah waktunya untuk memeriksa manfaat alat bantu dengar itu untuk Jovan. Untuk pemeriksaan ini, saya membawa Jovan ke Singapore General Hospital (atas saran dari ibu Rini dan therapist). Dan ternyata hasilnya, alat tersebut tidaklah optimal dalam kasus kehilangan pendengaran yang berat (profound deaf).

Kemudian, Prof. Low Wong Kein , seorang dokter ahli THT, menyarankan Jovan untuk dilakukan operasi implant kokhlea. Dan hal itu sebaiknya dilakukan sebelum ia melewati umur 2 tahun.
Dua bulan pun berlalu, Jovan pun memasuki umur 16 bulan. Tetapi begitu banyak kemelut dan keraguan untuk memjalankan operasi baginya.

Namun akhirnya kami memutuskan untuk menjalankan operasi tersebut, mengingat umurnya yang semakin bertambah yang akan berpengaruh terhadap cara bicaranya.

Singkat cerita operasi itu pun dilakukan, dan Thanks To GOD, semuanya berjalan dengan lancar dan baik.

Sampai sekarang ini, Jovan telah menggunakan alat tersebut sejak Desember 2002. Ia telah mahir berbicara layaknya anak biasa dan ia juga dapat memasuki sekolah umum

Melalui kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada:

1. My Lovely Jesus Christ – Untuk kekuatan dan bantuan yang Engkau sediakan bagi kami. Seperti yang Engkau janjikan, bahwa Engkau tidak akan pernah meninggalkan aku. Dan memang Engkau lah yang menguatkan aku di waktu kesesakkan. Thank you MY LORD.

2. To my family baik itu orang tua , mertua ataupun suami saya yang tercinta….. atas dukungannya yang luar biasa.

3. Untuk Ibu Rini Sellang selaku ketua yayasan Rumah Siput Indonesia (YRSI), yang telah banyak membantu saya baik dalam pengajaran dan juga sharing dan nasihat yang membangun.

4. Untuk Lois dan juga Stephanie… kalian begitu sabar dan creative sebagai therapist dalam mengajar anak anak tuna rungu…

5. Kepada Steven dan Betty L yang telah membantu dalam pemetaan alat. Thanks for your great job

5. Kepada Prof. Hendarto Hendarmin yang merujukan saya kepada Yayasan Rumah Siput Indonesia.

6. Kepada Prof. Low Wong Kein yang telah melakukan operasi yang sukses.

7. Kepada teman teman anggota YRSI yang banyak memberikan sharing, tips dalam mengajar dan mendidik anak tuna rungu

8. Dan untuk orang orang yang mungkin tidak dapat saya sebutkan.

Thanks to you all guys……… Love you so much

Sumber :  http://venny44.wordpress.com/2002/12/25/me-my-son-cochlear-implant/

Note : Just info, hari ini 3 April 2013 Jovan akan upgrade alatnya dari Freedom ke Nucleus 5

Untuk informasi mengenai Cochlear Implant bisa menghubungi:
PT. Kasoem Hearing di 021-315 1070 ext. 22
atau email ke implant@kasoem.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar