.

Selasa, 02 April 2013

Kini Pasang Implan Pendengaran Bisa di Indonesia


TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim dokter pemasangan Cochlear Implant Simultan Bilateral yang dipimpin dokter ahli spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), Profesor Helmi, bisa memasang implan pendengaran di dua belah telinga. "Pemasangan di dua telinga atau bilateral mempercepat anak yang tak bisa mendengar dan berbicara menjadi ke arah normal,"kata Profesor Helmi pada Tempo, Selasa siang (1/09/09).

Selama ini pemasangan implan pendengaran hanya pada satu sisi telinga, menurut guru besar THT Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, perkembangan pasien anak yang dipasang implan pun tak sebagus bila dipasang di dua sisi."Pemasangan itu sudah bisa di Indonesia, bahkan di Malaysia yang punya 300 pasien implan pendengaran, belum bisa memasang di dua sisi itu,"kata Dokter Helmi. Padahal di Indoneia Tim dokter pimpinan Helmi selama dua tahun, baru 28 pasien yang dipasang implan pengdengaran yang terkenal dengan nama Cochlear Implant.

Cochlear implant adalah alat bantu dengar yang dipasang  di bawah dalam telinga seseorang. Implan sebesar duit logam Rp 25 mengirim sinyal elektro untuk merangsang syaraf pendengaran. Pemasangan implan pun, menurut Profesor Helmi sudah bisa di rumah sakit negeri. "Rumah sakit negeri baru di RSCM Jakarta dan RS Soetomo Surabaya, sedangkan di rumah sakit swasta ada beberapa yang sudah memiliki perlengkapan standar bedah dan pemasangan implan itu,"katanya.

Selain tak perlu ke luar negeri, Tim Dokter Indonesia juga sudah bisa memasang dalam waktu 3,5 jam untuk implan bilateral. "Kasihan anak bila terlalu lama dibius,"kata Helmi.

Sudah bisanya tim dokter Indonesia memasang implan pendengaran bilateral, menurut asisten Profesor Helmi, dokter Eko Teguh Prianto, memotong biaya pengeluaran pasien. "Di Singapura bisa dua kali lipat biayanya belum ongkos lainnya,"kata Eko.

Coba saja hitung, untuk implannya saja berharga 22 ribu US dolar (setara Rp 220 juta), sedangkan ongkos bedah dan rumah sakit di Indonesia antara Rp 20 juta sampai Rp 40 juta, sedangkan di Singapura ongkos bedah mencapai Rp 100 juta. Jadi tak perlu ke luar negeri lagi, bahkan keahlian dokter Indonesia diakui perusahaan implan dan rumah sakit rujukan yang berpusat di Melbourne, Australia. (AT)

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2009/09/01/060195673/Pasang-Implan-Pendengaran-Bisa-di-Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar