.

Kamis, 29 September 2011

Ketika Pekerjaan Menumpuk

Sejumlah karyawan yang tergabung dalam satu tim kerap bersungut-sungut, mengeluhkan pekerjaan yang --menurut mereka--terlalu banyak. Namun, sejauh ini manajemen belum menanggapinya karena nyatanya ada seorang karyawan yang dapat menampilkan performa kerja yang bagus tanpa banyak berkeluh-kesah.
Alasan bahwa pekerjaan terlalu banyak memang sering dikemukakan. Namun, sering kali persoalannya bukan karena volume pekerjaan yang benar-benar banyak, melainkan karena ketidakmampuan mengatur waktu--terutama bagi mereka yang jenis pekerjaannya menuntut penyelesaian banyak hal dalam waktu singkat. Langkah-langkah berikut dapat membantu Anda untuk menyelesaika pekerjaan--dan yang penting tidak lagi bersungut-sungut.
Duduk diam dan tenangkan perasaan. Pekerjaan yang terlalu banyak terkadang hanya masalah perasaan, karena Anda sudah panik dan pikiran tidak fokus. Coba ambil kertas dan daftarkan tugas-tugas yang harus Anda lakukan. Membaca daftar ini dapat menyadarkan Anda bahwa sebenarnya tugas Anda tidak seberat yang dibayangkan.
Buatlah prioritas. Tidak semua tugas sama bobotnya. Ada yang penting, tetapi tidak mendesak, ada yang kurang penting tapi harus segera dilaksanakan. Dengan membuat prioritas, Anda semakin mudah menentukan mana yang harus dilakukan pertama-tama dan mana yang dapat dilakukan kemudian.
Lakukan satu pekerjaan setiap kali rasa panik membuat Anda merasa waktu sangat sempit. Ingat, khawatir dan panik tidak akan membantu Anda menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, mengerjakan saja satu persatu pekerjaan secara pasti akhirnya semua terselesaikan. Tetaplah fokus pada yang sedang dikerjakan; jangan terganggu oleh tugas lain, karena untuk itu ada waktunya kemudian.

Lakukan secara berkelompok. Bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil yang lebih optimal ketimbang secara individu. Tentu saja dibutuhkan kerja sama kelompok yang baik. Biarlah setiap individu melakukan tugas yang paling sesuai dengan keahliannya; tidak selalu membagi rata tugas memberikan hasil yang paling optimal, karena tiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Jika langkah-langkah sederhana ini dilakukan, tidak ada alasan lagi bagi karyawan mana pun untuk bersungut-sungut. Justru, tugas seberat apa pun akan dianggap tantangan yang harus diselesaikan dengan baik. [ACA]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar